Support the Haiti Disaster Relief Effort


loading,sabar menanti,kacian d lu...

Senin, 11 Januari 2010

Bully




System: PC, 360, Wii, PS2 (Non-Scholarship Edition)
Developer: Rockstar Vancouver / New England / Toronto
Publisher: Rockstar Games
Genre: Free-Roaming Adventure
Selamat datang di Bullworth Academy di mana hanya orang yang kuat bersainglah yang akan selamat; sebuah tempat di mana kamu harus buat keputusan: apakah kamu akan menjadi orang yang membully - atau orang yang dibully di sana?
Jimmy Hopkins adalah murid pindahan baru dalam Bullworth Academy. Memang catatan sekolah dari Jimmy ini tidak baik. Ia sering berpindah-pindah sekolah dan menciptakan masalah di manapun juga. Ini mungkin juga gara-gara ia dididik di dalam keluarga yang bermasalah. Coba dengar: alasan kenapa si bocah dimasukkan Bullworth Academy adalah karena sang ibu mau berhoney-moon ria dengan suami barunya. Bayangkan betapa kacaunya kehidupan rumah tangga mereka! Toh, Bullworth Academy bukan sekedar sekolah biasa. Sekolah ini penuh dengan guru ‘killer’, kepala sekolah yang korupsi, para murid berandalan, sampai ketua kelas yang siap menghukum siapapun yang melanggar peraturan. Apakah Jimmy bisa survive di lingkungan yang begitu keras ini?
Bully hadir dari developer kontroversial Rockstar. Perusahaan yang setiap game rilisannya rasanya selalu menghadirkan kontroversi sejak GTA ini kembali memicu polemik dengan game Bully. Bully bisa saya sebut sebagai “GTA versi sekolah”. Kehidupan sekolah benar-benar tergambar di sini. Sebagai James, kamu bebas melakukan apapun di lingkungan sekitar sekolah. Menghajar dan ngerjain murid lemah, membenamkan mereka yang menentangmu di toilet, kabur dari kelas, bahkan memukul guru dan menentang otoritas! Tentu saja pilihan tetap di tanganmu. Setiap kali ada orang menantangmu berkelahi, kamu boleh saja minta maaf dan menghindar cari ribut. Silahkan juga apabila kamu memilih mengikuti tiap kelas dengan rajin sekaligus menjilat para guru.
Selain kebebasan pilihan, lingkungan sekolah Bullsworth pun digarap oleh Rockstar benar-benar semirip mungkin dengan kehidupan nyata. Karena tinggal di lingkungan sekolah, kamu ditempatkan di asrama pria (walau dipisah dengan asrama wanita - kamu bisa kok menyelinap ke sana dan cari gara-gara). Pun ada waktu yang menunjukkan jam berapa kamu harus menghadiri kelas pagi maupun siangmu. Orang-orang yang berinteraksi denganmu pun memiliki kelompok geng masing-masing; mulai dari sekedar berandalan, nerd yang kerjaannya membaca buku belajar, sampai para olahragawan yang berotot tapi tidak berotak. Setiap geng memiliki ciri khas dari seragam yang mereka kenakan.
Sebagaimana halnya kebanyakan game free-roaming / sandbox Rockstar lainnya, kemajuan gamemu tergantung dari misi (baca: skenario utama) game. Setiap kali kamu hendak memajukan ceritamu, kamu bisa mengakses dan menjalankan skenario utama game. Misi-misi utama itu tergolong sederhana seperti iseng mengkatapel teman-temanmu yang tengah berolahraga, atau mencuri pakaian dari locker teman-temanmu. Tentu saja, selama kamu tidak menjalankan misi kamu bebas mengeksplorasi Bullsworth semaumu (percayalah bahwa walaupun Bullsworth tidak seluas kota-kota di GTA, tetapi kamu tetap akan menghabiskan banyak waktumu berkeliling dan berinteraksi dengan orang-orang di sana).
Akhirnya, Bully sekali lagi merupakan satu bukti kejeniusan dan kekreatifan dari Rockstar. Terbukti bahwa walaupun penjualannya di PS2 dianggap mengecewakan, permintaan para fans membuat Rockstar menggarap versi Scholarship Edition yang diedarkan di 360, Wii dan PC. Mainkan game ini dan bangkitkan nostalgiamu ketika tawuran saat masih berada di SMU dulu.
Final Verdict:
Gameplay: 9.0
Akan mengejutkanmu melihat Rockstar memberi begitu banyak kebebasan gameplay dalam lingkungan sekolah. Meskipun arena permainan tidak seluas GTA, Bully tidak kalah dalam variasi ‘kebebasan’ melakukan apapun di dalamnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya; Bully adalah GTA di dalam sekolah!
Graphic / Sound: 9.0
Saya memainkan Scholarship Edition yang mendapatkan upgrade grafis yang cukup signifikan. Walau begitu, saya pernah mencoba versi PS2nya dan menilai bahwa kualitas grafisnya setara dengan GTA San Andreas. Suara juga diperhatikan oleh Rockstar. Mengingat setting dari game ini di Inggris, maka siapkan telinga anda mendengar aksen-aksen British English sepanjang game.
Play Time: 9.0
Begitu kaya dan luasnya Bully membuat saya menghabiskan hampir lima jam pertama untuk menjelajahi Bullworth Academy dan mencoba menjahili para guru dan murid. Dengan memperhitungkan begitu banyaknya misi sampingan selain misi utama game, Bully berpotensi kamu mainkan untuk waktu yang sangat - sangat lama.
Overall: 9.0
Fun Facts:
Di beberapa negara, game ini tidak dirilis dengan nama Bully, melainkan dengan nama latin Canis Canem Edit (arti: Dog Eat Dog). Saya pribadi lebih menyukai nama latinnya yang langsung menunjukkan realitas kehidupan masa sekolah yang keras di mana hanya yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.

Bully




System: PC, 360, Wii, PS2 (Non-Scholarship Edition)
Developer: Rockstar Vancouver / New England / Toronto
Publisher: Rockstar Games
Genre: Free-Roaming Adventure
Selamat datang di Bullworth Academy di mana hanya orang yang kuat bersainglah yang akan selamat; sebuah tempat di mana kamu harus buat keputusan: apakah kamu akan menjadi orang yang membully - atau orang yang dibully di sana?
Jimmy Hopkins adalah murid pindahan baru dalam Bullworth Academy. Memang catatan sekolah dari Jimmy ini tidak baik. Ia sering berpindah-pindah sekolah dan menciptakan masalah di manapun juga. Ini mungkin juga gara-gara ia dididik di dalam keluarga yang bermasalah. Coba dengar: alasan kenapa si bocah dimasukkan Bullworth Academy adalah karena sang ibu mau berhoney-moon ria dengan suami barunya. Bayangkan betapa kacaunya kehidupan rumah tangga mereka! Toh, Bullworth Academy bukan sekedar sekolah biasa. Sekolah ini penuh dengan guru ‘killer’, kepala sekolah yang korupsi, para murid berandalan, sampai ketua kelas yang siap menghukum siapapun yang melanggar peraturan. Apakah Jimmy bisa survive di lingkungan yang begitu keras ini?
Bully hadir dari developer kontroversial Rockstar. Perusahaan yang setiap game rilisannya rasanya selalu menghadirkan kontroversi sejak GTA ini kembali memicu polemik dengan game Bully. Bully bisa saya sebut sebagai “GTA versi sekolah”. Kehidupan sekolah benar-benar tergambar di sini. Sebagai James, kamu bebas melakukan apapun di lingkungan sekitar sekolah. Menghajar dan ngerjain murid lemah, membenamkan mereka yang menentangmu di toilet, kabur dari kelas, bahkan memukul guru dan menentang otoritas! Tentu saja pilihan tetap di tanganmu. Setiap kali ada orang menantangmu berkelahi, kamu boleh saja minta maaf dan menghindar cari ribut. Silahkan juga apabila kamu memilih mengikuti tiap kelas dengan rajin sekaligus menjilat para guru.
Selain kebebasan pilihan, lingkungan sekolah Bullsworth pun digarap oleh Rockstar benar-benar semirip mungkin dengan kehidupan nyata. Karena tinggal di lingkungan sekolah, kamu ditempatkan di asrama pria (walau dipisah dengan asrama wanita - kamu bisa kok menyelinap ke sana dan cari gara-gara). Pun ada waktu yang menunjukkan jam berapa kamu harus menghadiri kelas pagi maupun siangmu. Orang-orang yang berinteraksi denganmu pun memiliki kelompok geng masing-masing; mulai dari sekedar berandalan, nerd yang kerjaannya membaca buku belajar, sampai para olahragawan yang berotot tapi tidak berotak. Setiap geng memiliki ciri khas dari seragam yang mereka kenakan.
Sebagaimana halnya kebanyakan game free-roaming / sandbox Rockstar lainnya, kemajuan gamemu tergantung dari misi (baca: skenario utama) game. Setiap kali kamu hendak memajukan ceritamu, kamu bisa mengakses dan menjalankan skenario utama game. Misi-misi utama itu tergolong sederhana seperti iseng mengkatapel teman-temanmu yang tengah berolahraga, atau mencuri pakaian dari locker teman-temanmu. Tentu saja, selama kamu tidak menjalankan misi kamu bebas mengeksplorasi Bullsworth semaumu (percayalah bahwa walaupun Bullsworth tidak seluas kota-kota di GTA, tetapi kamu tetap akan menghabiskan banyak waktumu berkeliling dan berinteraksi dengan orang-orang di sana).
Akhirnya, Bully sekali lagi merupakan satu bukti kejeniusan dan kekreatifan dari Rockstar. Terbukti bahwa walaupun penjualannya di PS2 dianggap mengecewakan, permintaan para fans membuat Rockstar menggarap versi Scholarship Edition yang diedarkan di 360, Wii dan PC. Mainkan game ini dan bangkitkan nostalgiamu ketika tawuran saat masih berada di SMU dulu.
Final Verdict:
Gameplay: 9.0
Akan mengejutkanmu melihat Rockstar memberi begitu banyak kebebasan gameplay dalam lingkungan sekolah. Meskipun arena permainan tidak seluas GTA, Bully tidak kalah dalam variasi ‘kebebasan’ melakukan apapun di dalamnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya; Bully adalah GTA di dalam sekolah!
Graphic / Sound: 9.0
Saya memainkan Scholarship Edition yang mendapatkan upgrade grafis yang cukup signifikan. Walau begitu, saya pernah mencoba versi PS2nya dan menilai bahwa kualitas grafisnya setara dengan GTA San Andreas. Suara juga diperhatikan oleh Rockstar. Mengingat setting dari game ini di Inggris, maka siapkan telinga anda mendengar aksen-aksen British English sepanjang game.
Play Time: 9.0
Begitu kaya dan luasnya Bully membuat saya menghabiskan hampir lima jam pertama untuk menjelajahi Bullworth Academy dan mencoba menjahili para guru dan murid. Dengan memperhitungkan begitu banyaknya misi sampingan selain misi utama game, Bully berpotensi kamu mainkan untuk waktu yang sangat - sangat lama.
Overall: 9.0
Fun Facts:
Di beberapa negara, game ini tidak dirilis dengan nama Bully, melainkan dengan nama latin Canis Canem Edit (arti: Dog Eat Dog). Saya pribadi lebih menyukai nama latinnya yang langsung menunjukkan realitas kehidupan masa sekolah yang keras di mana hanya yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.

0 komentar anda:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates